54 Kasatker dan PPK Kementerian PUPR Ikut Diklat Bela Negara

By Admin

nusakini.com-- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Bela Negara bekerjasama dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kementerian Pertahanan di Balai Diklat Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Rumpin, Bogor. Diklat Bela Negara yang diikuti oleh 54 peserta yang terdiri dari Kepala Satuan Kerja (Kasatker) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di lingkungan Kementerian PUPR tersebut akan berlangsung selama lima hari dari 30 Agustus hingga 3 September 2016. 

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Khalawi Abdul Hamid di Bogor, Selasa (30/8) mengatakan pendidikan bela negara sangat penting, khususnya untuk insan PUPR karena Kementerian PUPR mendapat tugas cukup berat. Sehingga dibutuhkan insan PUPR yang berkarakter dan terintegritas jasmani dan rohaninya untuk bela negara. 

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) PUPR telah menyelenggarakan tiga kali Diklat Bela Negara bekerjasama dengan Balai Diklat Kemenhan. “Peserta diklat kali ini berjumlah 54 orang terdiri dari para Kasatker dan PPK yang menjadi ujung tombak dilapangan,” ujar Khawali. 

Menurutnya, dengan memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi sumber daya manusia yang banyak, demokrasi yang stabil, dan lain-lain menjadi modal yang luar biasa untuk dapat mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka panjangnya namun realitasnya Indonesia masih tertinggal dari negara lain. 

Indikatornya antara lain, Peringkat Daya Saing Ekonomi Global yang mengalami penurunan dari Peringkat 34 (2014) menjadi 37 (2015), lalu Indeks Persepsi Korupsi Indonesia menduduki peringkat 107 dari 174 negara dan Nilai Indeks Pembangunan Manusia Indonesia yang berada pada peringkat 108 dari 187 yang disebabkan oleh persoalan karakter bangsa. 

“Jika itu permasalahannya, maka kerja cerdas saja tidak cukup untuk meraih kejayaan namun diperlukan juga karakter yang kuat dari seluruh rakyat Indonesia,” ujar Khalawi. 

Dalam memaknai hakekat perjuangan para pahlawan Indonesia dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka setiap orang harus terus bertekad menjaga nama besar Indonesia di kancah Internasional dengan karya-karya yang membanggakan. Hal ini bisa terwujud apabila dalam dada rakyat Indonesia memiliki sikap Bela Negara, yaitu sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin keberlangsungan hidup bangsa dan negara. 

Dalam lingkup tugas penyelenggaraan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat, bentuk bela negara yang dapat diwujudkan adalah dengan berkarya melalui penyelenggaraan infrastruktur yang handal dan berkelanjutan.  

Diharapkan, lanjut Khalawi, Diklat Bela Negara bagi para Kasatker dan PPK selama lima hari ini, dapat turut membangun kembali semangat kebangsaan, kecintaan pada ibu pertiwi, rasa nasionalisme, patriotisme, dan jiwa korsa bagi generasi penerus yang selama ini “dirasakan" mengalami penurunan dan jadi salah satu penyebab tertinggalnya Indonesia dengan negara-negara lainnya. 

Taufik dari Balai Diklat Kemenhan menyampaikan bahwa Diklat Bela Negara diberikan agar para personil Kementerian PUPR memiliki karakter. Menurutnya, karakter sangat diperlukan, karena merupakan olah pikir, olah jiwa dan olah raga yang menghasilkan cipta karsa. Ia juga berharap peserta yang telah mengikuti Bela Negara mampu disiplin, memiliki etos kerja yang baik dan setia sehingga semua personil PUPR bisa mewujudkan cita-cita bangsa untuk membangun infarastruktur yang lebih baik. 

“Target kita, seluruh personil kunci Kementerian PUPR akan diberikan pelatihan bela negara sebagaimana tugas kami di BPSDM sebagai engine keeper dari sumber daya manusia di PUPR. Serta memastikan bawah penyelenggaraan infrastruktur harus bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Kepala Pusat Manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional BPSDM, Asep Arofah. (p/ab)